Kaderisasi adalah sebuah hal terpenting dalam gerak organisasi. Melalui proses kaderisasi, diharapkan akan ada generasi pelanjut dari sebuah ideologi atau cita-cita yang ingin di usung. Mahasiswa dalam rentang umur yang produktif, penuh energik, idealisme tinggi diharapkan mampu membawa perubahan revolusi dalam pundaknya. Hal inilah yang disadari dan akan terus dilakukan oleh Gerakan Mahasiswa (GEMA) Pembebasan, untuk melakukan proses recruitment dan kaderisasi para mahasiswa di dunia kampus untuk melanjutkan kehidupan Islam.
Open Recruitment dengan agenda Training Pembebasan 1, Gerakan Mahasiswa (GEMA) Pembebasan Komisariat Universitas Hasanuddin diadakan pada hari Sabtu-Minggu (21-22/10/12). Hari pertama, Training Pembebasan 1 GEMA Komsat Unhas dilaksanakan di ruangan yang cukup elegant, Aula Dr. Harfin Tumpa, SH., MH. Fakultas Hukum, Universitas Hasanuddin. Dalam Training kali ini, panitia mengacu pada konsep pembawaan materi Indoor dan Outdoor, indoor pada ruangan aula dan outdoor dilaksanakan di sekitar Danau Universitas Hasanuddin. Training diikuti peserta sebanyak 34 orang yang terdiri dari berbagai macam latar belakang jurusan dan fakultas di Kampus Merah, Universitas Hasanuddin. Training Pembebasan 1 kali ini merupakan Training Pembebasan 1 yang diadakan kali pertama dalam tingkat Komisariat atau Universitas, dengan mengambil tema "Membumikan Ideologi Islam sebagai Manifestasi Perjuangan Mahasiswa".
Adapun variant materi yang diberikan kepada peserta training pada hari pertama adalah Analisis Problematika Ummat, Hakekat Berpikir, dan Diskursus Islam Politik dan Spiritual. Sedangkan pada hari kedua, materi yang dibawakan adalah Revolusi Sosial dan terakhir Arah dan Corak Gerak Mahasiswa. Ending, dalam pemaparan materinya tentang Hakekat Berpikir memberikan pemahaman bahwa dalam proses berpikir, mahasiswa acapkali disibukkan oleh buah hasil pemikiran tanpa mau melihat dan menganalisa apakah dasar dan pondasi buah-buah pemikiran itu sudah benar dan sesuai dengan Islam. Begitu pun dengan pemikiran-pemikiran busuk seperti Filsafat Yunani, dihantam dan ditelanjangi keburukan dan kebusukannya. Pemikiran filsafat yang dicekoki oleh pihak-pihak asing ke dalam pemikiran dan gerakan mahasiswa, tidak lain hanya membuat proses berpikir mahasiswa menjadi lambat karena membuat mahasiswa hanya berdebat dalam ranah definisi yang mengawan. Sebuah kontradiksi bahwa Islam mengkhendaki seorang Muslim untuk selalu berpikir cemerlang dalam menghadapi segala permasalahan hidupnya.
Open Recruitment dengan agenda Training Pembebasan 1, Gerakan Mahasiswa (GEMA) Pembebasan Komisariat Universitas Hasanuddin diadakan pada hari Sabtu-Minggu (21-22/10/12). Hari pertama, Training Pembebasan 1 GEMA Komsat Unhas dilaksanakan di ruangan yang cukup elegant, Aula Dr. Harfin Tumpa, SH., MH. Fakultas Hukum, Universitas Hasanuddin. Dalam Training kali ini, panitia mengacu pada konsep pembawaan materi Indoor dan Outdoor, indoor pada ruangan aula dan outdoor dilaksanakan di sekitar Danau Universitas Hasanuddin. Training diikuti peserta sebanyak 34 orang yang terdiri dari berbagai macam latar belakang jurusan dan fakultas di Kampus Merah, Universitas Hasanuddin. Training Pembebasan 1 kali ini merupakan Training Pembebasan 1 yang diadakan kali pertama dalam tingkat Komisariat atau Universitas, dengan mengambil tema "Membumikan Ideologi Islam sebagai Manifestasi Perjuangan Mahasiswa".
Adapun variant materi yang diberikan kepada peserta training pada hari pertama adalah Analisis Problematika Ummat, Hakekat Berpikir, dan Diskursus Islam Politik dan Spiritual. Sedangkan pada hari kedua, materi yang dibawakan adalah Revolusi Sosial dan terakhir Arah dan Corak Gerak Mahasiswa. Ending, dalam pemaparan materinya tentang Hakekat Berpikir memberikan pemahaman bahwa dalam proses berpikir, mahasiswa acapkali disibukkan oleh buah hasil pemikiran tanpa mau melihat dan menganalisa apakah dasar dan pondasi buah-buah pemikiran itu sudah benar dan sesuai dengan Islam. Begitu pun dengan pemikiran-pemikiran busuk seperti Filsafat Yunani, dihantam dan ditelanjangi keburukan dan kebusukannya. Pemikiran filsafat yang dicekoki oleh pihak-pihak asing ke dalam pemikiran dan gerakan mahasiswa, tidak lain hanya membuat proses berpikir mahasiswa menjadi lambat karena membuat mahasiswa hanya berdebat dalam ranah definisi yang mengawan. Sebuah kontradiksi bahwa Islam mengkhendaki seorang Muslim untuk selalu berpikir cemerlang dalam menghadapi segala permasalahan hidupnya.
Dalam materi-materi yang dibawakan pemateri, panitia sengaja mengkonsep materi agar mampu mengarahkan pemikiran para peserta training dari awal sampai berakhirnya materi, bahwa terdapat masalah yang mengungkung ummat Islam, bagaimana tatacara menjawab permasalahan yang ada hingga pada akhirnya materi di kristalkan dan dikerucutkan untuk menemukan solusi bahwa hanya Islam-lah solusi paling paripurna dalam menjawab segala permasalahan yang dihadapi oleh ummat manusia. Pada pemaparan materi oleh Arief Shiddiq (Ketua Gema Pembebasan Wilayah Sulselbar) yang mengambil bagian Arah dan Corak Gerak Mahasiswa, memaparkan tentang kilas balik pergerakan mahasiswa di Indonesia dan sejarah-sejarah kegagalan yang terus berulang dalam pergerakan yang mereka. Gerakan Mahasiswa Pembebasan adalah sebuah gerakan mahasiswa yang berlandaskan pada Ideologi Islam yang senantiasa dalam perjuangannya mencontoh dan mengikuti metode Rasulullah dalam mengembang dakwah, inilah yang menjadi metode baku yang dilalui Gerakan Mahasiswa Pembebasan untuk melakukan Revolusi. Revolusi Islam.
Gerakan Mahasiswa Pembebasan adalah sel-sel gerakan yang khusus bergerak dalam ranah dunia mahasiswa untuk menyadarkan mahasiswa untuk kembali merefleksi basis gerakan mereka dengan mainstream Islam. Sebuah ideologi yang gagah berdiri dalam menghantam pemikiran dan ideologi kufur, Kapitalisme-Demokrasi-Liberalisme maupun Sosialis-Komunis. Dalam jiwa-jiwa mereka terukir, Hidup Mulia atau Mati Syahid di Jalan Islam. Allahu Akbar!!! [ IW ].
Gerakan Mahasiswa Pembebasan adalah sel-sel gerakan yang khusus bergerak dalam ranah dunia mahasiswa untuk menyadarkan mahasiswa untuk kembali merefleksi basis gerakan mereka dengan mainstream Islam. Sebuah ideologi yang gagah berdiri dalam menghantam pemikiran dan ideologi kufur, Kapitalisme-Demokrasi-Liberalisme maupun Sosialis-Komunis. Dalam jiwa-jiwa mereka terukir, Hidup Mulia atau Mati Syahid di Jalan Islam. Allahu Akbar!!! [ IW ].
If you Like This Article,Then kindly linkback to this article by copying one of the codes below.
URL Of Post:
Paste This HTML Code On Your Page:
Tags: Training Pembebasan